Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang masyarakat yang mengeluhkan mengalami gejala-gejala mirip virus corona ke fasilitas kesehatan terdekat. Anies meminta masyarakat untuk menghubungi call center 112 atau 119 terlebih dahulu untuk kemudian petugas medis yang akan langsung menjemput warga ke rumah.
"Bila masyarakat merasakan ada kondisi seperti gejala Covid-19, maka telepon ke nomor yang sudah tersedia, 112, 119 kami meminta jangan langsung ke fasilitas kesehatan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3).
"Mengapa? Karena bila sampai itu confirmed (larangan ke fasilitas kesehatan) untuk mengurangi potensi penularan. Kami yang akan jemput," ujar dia.
Anies menjelaskan pihaknya akan menghubungi masyarakat yang melapor serta melakukan diagnosis melalui telepon. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi penyebaran virus Corona di perjalanan ke fasilitas kesehatan.
"Kalau datang sendiri nanti berangkatnya positif, berangkatnya di perjalanan punya potensi penularan. Di ruang tunggu punya potensi penularan jadi tinggal di tempat anda berada, kami yang akan jemput. SOP-nya begitu," jelas Anies.
Anies memastikan bahwa para petugas kesehatan di Jakarta siap melayani masyarakat dan laporan yang masuk selama 24 jam.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menambahkan setidaknya ada 19 ribu pegawai kesehatan di Jakarta yang siap siaga untuk menangani keluhan warga.
"Poinnya adalah tim kita mulai dari puskesmas kecamatan, RSUD dan rumah sakit vertikal semuanya siap," jelas dia.
"Tentu kesiagaannya adalah sesuai dengan alokasi penjadwalan sistem kerja. Dan kalau semuanya siaga dan kerja, nanti mereka kecapekan lalu sakit. Jadi sesuai dengan jadwal," lanjut Widya.
Siang tadi, Anies menyebut ada 136 orang yang dipantau oleh Dinkes DKI terkait wabah ini. Dari angka itu, 115 orang dinyatakan sehat, sementara sisanya masih dalam pemantauan. Selain itu, sebanyak 39 orang juga masuk dalam pengawasan.
Lihat juga: Waspada Corona, DPRD DKI Sarankan Anies Batalkan Formula E
Sebelumnya, Pemerintah menyatakan dua WNI yang tinggal di Depok, Jabar, positif virus corona setelah melakukan kontak dengan WN Jepang yang lebih dulu terinfeksi. Dua WNI berstatus ibu dan anak itu sudah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. cnnindonesia.com
"Bila masyarakat merasakan ada kondisi seperti gejala Covid-19, maka telepon ke nomor yang sudah tersedia, 112, 119 kami meminta jangan langsung ke fasilitas kesehatan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3).
"Mengapa? Karena bila sampai itu confirmed (larangan ke fasilitas kesehatan) untuk mengurangi potensi penularan. Kami yang akan jemput," ujar dia.
Anies menjelaskan pihaknya akan menghubungi masyarakat yang melapor serta melakukan diagnosis melalui telepon. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi penyebaran virus Corona di perjalanan ke fasilitas kesehatan.
"Kalau datang sendiri nanti berangkatnya positif, berangkatnya di perjalanan punya potensi penularan. Di ruang tunggu punya potensi penularan jadi tinggal di tempat anda berada, kami yang akan jemput. SOP-nya begitu," jelas Anies.
Anies memastikan bahwa para petugas kesehatan di Jakarta siap melayani masyarakat dan laporan yang masuk selama 24 jam.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menambahkan setidaknya ada 19 ribu pegawai kesehatan di Jakarta yang siap siaga untuk menangani keluhan warga.
"Poinnya adalah tim kita mulai dari puskesmas kecamatan, RSUD dan rumah sakit vertikal semuanya siap," jelas dia.
"Tentu kesiagaannya adalah sesuai dengan alokasi penjadwalan sistem kerja. Dan kalau semuanya siaga dan kerja, nanti mereka kecapekan lalu sakit. Jadi sesuai dengan jadwal," lanjut Widya.
Siang tadi, Anies menyebut ada 136 orang yang dipantau oleh Dinkes DKI terkait wabah ini. Dari angka itu, 115 orang dinyatakan sehat, sementara sisanya masih dalam pemantauan. Selain itu, sebanyak 39 orang juga masuk dalam pengawasan.
Lihat juga: Waspada Corona, DPRD DKI Sarankan Anies Batalkan Formula E
Sebelumnya, Pemerintah menyatakan dua WNI yang tinggal di Depok, Jabar, positif virus corona setelah melakukan kontak dengan WN Jepang yang lebih dulu terinfeksi. Dua WNI berstatus ibu dan anak itu sudah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. cnnindonesia.com