Cover di salah satu majalah tanah air sempat menggemparkan publik. Sampul itu berisi gambar wajah Presiden Joko Widodo dengan siluet hidung memanjang layaknya tokoh kartun Pinokio.
Cover majalah Tempo itu turut dibahas dalam Indonesian Lawyer Club (ILC) yang digelar TV One pada Selasa (8/10) malam. Cover tetap dibahas sekalipun tajuk yang diangkat “Siapa yang Bermain Buzzer?”.
Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ilham Bintang turut hadir dalam acara itu. Dalam pemaparannya, dia menguraikan tidak ada yang keberatan dengan cover tersebut, termasuk dari pihak Istana.
Penegasan itu disampaikan setelah dirinya mengonfirmasi ke sejumlah pihak, termasuk melihat laporan di PWI.
"Mas (Budi Setyardi) saya tanya apakah ada bantahan atau keberatan dari Istana? Tidak ada. Di kantor PWI pun juga tidak ada. Yang keberatan tadi ini hanya Ngabalin," ujarnya.
Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin yang ada dalam acara itu langsung bereaksi. Dia mengatakan bahwa tidak protes bukan berarti tidak sedang dalam masalah.
"Saya mau bilang, orang tidak protes itu bukan tidak ada masalah. Tapi orang tidak mau bikin masalah," sanggahnya.
Mendapat sanggahan tersebut, Ilham Bintang dengan tenang memastikan tidak ada pelecehan simbol negara dalam cover tersebut. Menurutnya, Jokowi sebagai kepala pemerintahan harus terbuka untuk dikritik.
“Karena sesungguhnya presiden adalah pejabat publik (yang) terbuka untuk dikritik," tegasnya. politik.rmol.id
Cover majalah Tempo itu turut dibahas dalam Indonesian Lawyer Club (ILC) yang digelar TV One pada Selasa (8/10) malam. Cover tetap dibahas sekalipun tajuk yang diangkat “Siapa yang Bermain Buzzer?”.
Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ilham Bintang turut hadir dalam acara itu. Dalam pemaparannya, dia menguraikan tidak ada yang keberatan dengan cover tersebut, termasuk dari pihak Istana.
Penegasan itu disampaikan setelah dirinya mengonfirmasi ke sejumlah pihak, termasuk melihat laporan di PWI.
"Mas (Budi Setyardi) saya tanya apakah ada bantahan atau keberatan dari Istana? Tidak ada. Di kantor PWI pun juga tidak ada. Yang keberatan tadi ini hanya Ngabalin," ujarnya.
Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin yang ada dalam acara itu langsung bereaksi. Dia mengatakan bahwa tidak protes bukan berarti tidak sedang dalam masalah.
"Saya mau bilang, orang tidak protes itu bukan tidak ada masalah. Tapi orang tidak mau bikin masalah," sanggahnya.
Mendapat sanggahan tersebut, Ilham Bintang dengan tenang memastikan tidak ada pelecehan simbol negara dalam cover tersebut. Menurutnya, Jokowi sebagai kepala pemerintahan harus terbuka untuk dikritik.
“Karena sesungguhnya presiden adalah pejabat publik (yang) terbuka untuk dikritik," tegasnya. politik.rmol.id