Presiden Filipina Rodrigo Duterte memiliki kebijakan, seluruh warganya memiliki hal untuk menembakkan peluru kepada pejabat yang melakukan tindak korupsi di negara tersebut. Warga boleh menembak, tapi jangan sampai membunuh.
Bagi warga yang menyerang pejabat yang korupsi tidak akan dikirim ke penjara, hanya didakwa dengan perbuatan yang menyebabkan cedera.
"Mereka hanya akan didakwa cedera fisik serius dan akan dibebaskan dengan alasan pembebasan bersyarat," ungkap Durtete seperti yang dilansir dari Newshub, Sabtu (21/9/19) dini hari.
Duterte meminta warga untuk ikut mengecam tindakan korupsi. Ia mengakui, korupsi merupakan salah satu masalah tersebesar dalam pemerintahannya kini.
"Jika pejabat korup minta suap, tampar mereka," kata Durtete.(*)
Bagi warga yang menyerang pejabat yang korupsi tidak akan dikirim ke penjara, hanya didakwa dengan perbuatan yang menyebabkan cedera.
"Mereka hanya akan didakwa cedera fisik serius dan akan dibebaskan dengan alasan pembebasan bersyarat," ungkap Durtete seperti yang dilansir dari Newshub, Sabtu (21/9/19) dini hari.
Duterte meminta warga untuk ikut mengecam tindakan korupsi. Ia mengakui, korupsi merupakan salah satu masalah tersebesar dalam pemerintahannya kini.
"Jika pejabat korup minta suap, tampar mereka," kata Durtete.(*)