Kendari - Massa dari berbagai elemen di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali turun ke jalan menolak kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China. Hari ini gelombang kedua TKA China direncanakan kembali tiba di Kendari.
Pantauan detikcom di perempatan Ambaipua, lokasi menuju jalan masuk Bandara Haluoleo, Konawe Selatan (Konsel), Senin (30/6/2020), tampak massa aksi sudah berkumpul. Orator berdiri di atas mobil komando sembari meneriakkan penolakan terhadap TKA China yang akan bekerja di PT VDNI dan PT OSS. Massa juga tampak melakukan aksi bakar ban.
Salah seorang orator dari elemen Konawe Raya, Asman, menyebut pemerintah hingga hari ini tidak mampu menjawab pernyataan masyarakat yang resah akan kedatangan TKA China. Khususnya terkait pernyataan yang menyebut hadirnya TKA China di Sultra mampu memberikan lapangan kerja ke warga.
"Tidak mendapatkan jawaban yang baik dari pemerintah malah kita dibenturkan dengan pihak kepolisian," katanya.
Asman juga menilai pemerintah tidak adil ketika memaksa tetap mendatangkan TKA di saat pandemi virus Corona (COVID-19).
"Tidak ada manfaatnya untuk kami, tenaga kerja lokal banyak yang di-PHK, dirumahkan tapi pemerintah justru mendatangkan tenaga dari luar, kan aneh," teriak Asman.
Asman pun memastikan massa aksi tidak akan mundur atas aksi yang dilakukan.
"Belum ada respon penundaan sampai betul-betul aman kami tekankan jangan pernah mundur selangkah pun. Kami sebagai masyarakat dan pemuda tergabung dalam Konawe Raya menyampaikan menolak adanya TKA," tegasnya. news.detik.com