Buang Badan Parpol dari 'Hantu' Komunisme di RUU HIP

Mayoritas fraksi partai politik di DPR RI kini ramai-ramai menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) setelah beberapa ormas Islam menyatakan penolakan. Partai-partai buang badan setelah isu komunisme dibangkitkan.


You may also like


Polemik bermula saat RUU HIP dibawa ke rapat paripurna usai didukung tujuh fraksi. Pada rapat yang digelar 22 April lalu, PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PAN, dan PPP mendukung RUU HIP untuk dibahas di tahap selanjutnya.

Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat tak menandatangani dukungan. PKS hanya akan menyetujui jika RUU disempurnakan, seperti pencantuman TAP MPRS soal larangan Marxisme/Komunisme dan penghapusan pasal soal Ekasila. Sementara Demokrat sudah menarik diri dari seluruh panja sejak pandemi melanda.

RUU HIP pun dibawa ke Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa (12/5). Rapat itu menyetujui RUU HIP sebagai inisiatif DPR RI. Draf RUU itu diunggah situs resmi dpr.go.id hingga bisa diakses oleh publik.

Saat DPR masih menunggu respons pemerintah untuk memulai pembahasan, penolakan bertubi-tubi datang dari berbagai ormas Islam. Front Pembela Islam (FPI) menjadi salah satu ormas yang tegas menolaknya.

FPI beralasan sebagai konsideran. Mereka khawatir RUU ini jadi pintu masuk kebangkitan komunisme. Penolakan itu dilanjutkan dengan pernyataan bersama GNPF Ulama dan PA 212.

Tak lama berselang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan maklumat khusus RUU HIP. MUI menyoroti pasal 6 yang menyederhanakan Pancasila menjadi Ekasila gotong-royong.

"Secara terselubung [seperti] ingin melumpuhkan keberadaan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, (...) serta menyingkirkan peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," demikian Maklumat Dewan Pimpinan MUI Pusat dan MUI Provinsi Se-Indonesia, pada Jumat (12/6).


aklumat MUI jadi titik balik sikap fraksi-fraksi di Senayan. Fraksi PKS berkali-kali menyatakan penolakan terhadap RUU HIP. Padahal dalam rapat di Baleg, PKS mendukung jika sejumlah syarat yang mereka ajukan terpenuhi.

Kemudian ada Fraksi PAN. Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Daulay terang-terangan menyatakan pihaknya mengubah sikap usai publik ramai mengkritik. PAN yang tadinya mendukung, belakangan meminta RUU HIP dicabut dari Prolegnas.

Fraksi Partai Nasdem juga ikut-ikutan menyatakan penolakan jika RUU itu tak mencantumkan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966. Padahal dalam risalah rapat Baleg, Nasdem yang diwakili Taufik Basari menyatakan dukungan agar RUU HIP dapat dibahas di tahap berikutnya.

Sikap serupa juga ditunjukkan Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PPP, dan Fraksi PKB. Sementara Fraksi Partai Golkar saat ini mendukung RUU HIP jika ada sejumlah perbaikan.

Fraksi PDIP sebagai pengusul tetap mendukung. Mereka menyesalkan aksi buang badan fraksi-fraksi lain usai RUU HIP menuai polemik.

"Ini kan lucu, dari proses di Baleg pandangan dari poksi-poksinya [kelompok fraksi] juga menyetujui untuk dibawa ke [Rapat] Paripurna. Di Paripurna, saya juga hadir di sini, juga tidak ada yang memberi catatan-catatan," kata Anggota DPR RI Fraksi PDIP Aria Bima saat menginterupsi Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (18/6).

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai aksi buang badan para politikus Senayan dilakukan untuk menyelamatkan partai dari isu miring RUU HIP.

Terlebih lagi, isu yang menguat dalam pembahasan RUU HIP adalah soal komunisme. Masyarakat Indonesia, kata dia, punya resistensi yang sangat besar terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan komunisme ataupun PKI.

"Jelas ada isu elektoral, takut mereka saat kelompok mereka diasosiasikan pendukung PKI, pendukung komunis. Takut, balik badan semua," kata Hendri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (22/6).

Polemik RUU HIP juga menunjukkan kontrol publik masih cukup kuat terhadap kebijakan elite pemerintahan. Hendri bilang kebijakan DPR dan pemerintah terbukti masih bisa diubah jika tekanan publik terus menguat.

Lebih lanjut, dia berpendapat aksi buang badan jadi salah satu strategi cerdik menyelamatkan citra partai. Strategi itu juga dilakukan secara apik oleh pemerintah dalam menekan resistensi publik.

"Cukup cerdas menilai suara publik. Apalagi sebetulnya ini dicari-cari masalahnya, tidak penting juga. Saya menilainya Jokowi cerdas ikut menolak dari awal," tuturnya.

Dihubungi terpisah, Pengamat komunikasi politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai aksi buang badan dilakukan mayoritas fraksi untuk menyelamatkan citra mereka.

Ujang mengatakan fraksi-fraksi selain PDIP merasa akan lebih banyak dirugikan jika terus mendukung pembahasan. Sebab penolakan datang dari kalangan ulama yang notabene punya banyak pengikut.

"Kalau partai-partai tidak sejalan dengan ormas, dengan ulama, menjadi berbahaya. Ibaratnya mereka akan bonyok, tidak akan dapat simpati masyarakat ketika melanjutkan pembahasan," ucap Ujang kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/6).

Ujang berpendapat jika tidak cepat-cepat buang badan, justru akan membahayakan partai secara elektoral. Apalagi isu yang diasosiasikan dengan RUU HIP adalah komunisme.

Dengan menyatakan penolakan ke publik lewat media massa, partai akan menjauhkan dirinya dari isu komunisme itu. Sehingga langkah mereka pada pemilu berikutnya tak akan terganjal isu RUU HIP.

"Pertama terkait pilkada yang akan berlangsung. Kedua mereka juga politik jangka panjang, pileg dan pilpres. Ketika hari ini mereka menyetujui atau mendukung RUU HIP, itu sangat merugikan tokoh dan partai," ujarnya.

Belakangan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mendukung langkah pemerintah untuk menunda pembahasan RUU HIP.

Menurutnya, langkah itu diambil untuk menunjukkan sikap mau mendengarkan aspirasi masyarakat sebagai sumber pengambilan kebijakannya.

"PDIP menghormati dan mendukung sikap pemerintah yang telah menunda sementara waktu pembahasannya RUU HIP bersama DPR," kata Basarah dalam keterangannya, beberapa waktu lalu. cnnindonesia.com

Related Posts

Nama

212,21,abu janda,2,Aceh,1,ade armando,4,Ahok,10,Akbar,1,Akbar Alamsyah,1,Anies,20,anies baswedan,25,Aparat,2,Arteria Dahlan,1,Badudu,2,Bahar Smith,1,Banjarnegara,1,Banser,3,Batik,1,BBM,1,Bernard,1,BNI,1,BNPT,1,BPJS,62,BUMN,1,Buzzer,4,Cadar,1,Caleg,1,Celana Cingkrang,1,China,82,Cina,8,Corona,170,covid,1,Dandim Kendari,1,Demo,12,Demokrat,1,Demonstrasi,2,Denny Siregar,1,Din Syamsuddin,1,DPR,10,DPRD,1,dunia islam,8,e-KTP,1,Ekonomi,9,Elpiji,1,Emak-emak,1,erdogan,4,Fachrul Razi,2,fadli zon,2,Fahira,1,Faizal Amir,1,Fakta atau Hoaks,1,Filipina,1,FPI,7,Gatot Nurmantyo,1,Gempa,1,Gerindra,2,gibran,3,GNPF,2,Guru,6,Gus Nadir,1,ILC,1,Impor,1,india,52,Indonesia,138,Irak,1,israel,1,Istana,1,itali,1,Iwan Bule,1,Iwan Fals,1,jakarta,2,Jiwasraya,1,Jogja,1,jokowi,61,Kapolri,1,Karhutla,1,Kemenag,1,Kim Jong Un,1,Komnas HAM,3,komunis,1,Korupsi,2,Koruptor,2,Korut,1,KPK,18,Krisdayanti,1,Krisis,1,La Nyalla,1,LBH,1,Lem Aibon,1,london,2,Luhut,6,Ma'ruf Amin,1,Mahasiswa,2,Masjid,1,Maulana,1,Megawati,1,mekah,1,Meksiko,1,Menag,9,Menteri Agama,1,Moeldoko,2,mozaik,6,Mualaf,2,muallaf,4,MUI,3,Muslim Uighur,10,Muslim United,1,Napi,1,nasional,103,Ninoy Karundeng,7,Novel,1,Novel Baswedan,22,NU,1,Nyoman Dhamantra,1,Ojol,1,Oposisi,1,pakistan,1,PAN,1,Papua,4,Parlemen,1,PBNU,3,PDIP,22,Pemerintah,1,Pendemo,1,PKI,5,PKS,4,PNS,1,Polisi,17,prabowo,6,prancis,3,Prostitusi,1,PSI,3,Puan Maharani,9,Radikal,1,Randy,1,Riset Oxford,1,risma,1,Rizal Ramli,1,RKUHP,2,Rocky Gerung,1,Romi,2,ruslan,9,ruu hip,2,RUU KUHP,3,Sampah,1,SBY,4,sejarah,1,Setnov,5,Siswa STM,2,Sri Mulyani,3,Survei,1,Surya Paloh,1,teknologi,1,Tito,1,Tito Karnavian,2,TNI,2,TV One,1,UAS,5,Ustadz Abdul Somad,1,Ustaz Abdul Somad,2,Utang,1,video,19,Wakil Rakyat,1,Wamena,6,Warga,1,Wiranto,21,Yasonna Laoly,4,YLBHI,2,YouTube,1,Yudian Wahyudi,1,zakir naik,1,
ltr
item
Jurnalmuslim.com: Buang Badan Parpol dari 'Hantu' Komunisme di RUU HIP
Buang Badan Parpol dari 'Hantu' Komunisme di RUU HIP
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi41p0E6nvuR9stzxt77tp8mTHura3s5_P7ET1xTb1IwmfO381gAEppJorG7OYQwN9TlZmgZxXmZ4SPrMJBeXKVYhZhMlf0qPYlqEO3CyulK1bS9BH-wRcTvQw7n2JZ8lOY-MSxBif8CfM/s320/2d1ea15d-72b0-4a23-9e97-5ab3cfe82a6b_169.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi41p0E6nvuR9stzxt77tp8mTHura3s5_P7ET1xTb1IwmfO381gAEppJorG7OYQwN9TlZmgZxXmZ4SPrMJBeXKVYhZhMlf0qPYlqEO3CyulK1bS9BH-wRcTvQw7n2JZ8lOY-MSxBif8CfM/s72-c/2d1ea15d-72b0-4a23-9e97-5ab3cfe82a6b_169.jpg
Jurnalmuslim.com
https://www.jurnalmuslim.com/2020/06/buang-badan-parpol-dari-hantu-komunisme.html
https://www.jurnalmuslim.com/
https://www.jurnalmuslim.com/
https://www.jurnalmuslim.com/2020/06/buang-badan-parpol-dari-hantu-komunisme.html
true
6862602137569180894
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy