Kebijakan pemerintah tentang pelonggaran PSBB, justru membuat warga langsung berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan.
Aksi nekat warga berbondong-bondong ke mall di tengah pandemi virus corona kini berujung petaka.
Sempat asyik berbelanja di mall, kini para pembeli justru dibuat was-was dan ketakutan.
Bagaimana tidak, satu orang kasir di sebuah mall di Medan dinyatakan positif virus corona.
Padahal mall tersebut diketahui selalu ramai dikunjungi para pembeli meski di tengah pandemi Covid-19.
Kini setelah adanya laporan satu orang kasih positif virus corona, seluruh karyawan mall diwajibkan melakukan rapid test.
Kadis Kesehatan Kota Medan yang juga Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Edwin Effendi, mengatakan, semua karyawan yang berada di pusat perbelanjaan tersebut akan menjalani rapid test pada Selasa (19/5/2020).
"Rapid test dilakukan kepada seluruh karyawan terutama yang pernah kontak dengan kasir tersebut dan dilakukan mulai 09.00 WIB besok," ujarnya, Senin (18/5/2020) malam.
Lanjut dr Edwin, untuk sementara belum ada kabar penutupan pusat perbelanjaan itu.
"Lihat perkembangan besok. Untuk penutupan supermarket bisa saja dilakukan," ungkapnya.
Terpisah, terkait kejadian tersebut, untuk melakukan upaya pemutusan rantai penyebaran virus Covid-19, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan, mengatakan, tidak hanya karyawan, namun seluruh warga yang pernah kontak dengan kasir tersebut harus datang untuk rapid test.
"Gugus Tugas Medan melakukan rapid test besok untuk karyawan.
Namun belum menutup pusat perbelanjaan itu sampai terlihat hasil rapid test," jelasnya.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan, bahwa pada Minggu (17/5/2020), seorang kasir pusat perbelanjaan yang berada di Jalan Gatot Subroto Medan, Chang Chen Sulastri, meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Murni Teguh Medan dengan status positif Covid-19 lewat test PCR.
Eksperimen bukti penyebaran virus corona di sebuah restoran yang dilakukan oleh pemerintahan Jepang. (NHK)
Data Covid-19 Sumut
Pasien positif Covid-19 masih terus bertambah di Sumatera Utara (Sumut).
Dalam kurun 24 jam terdapat 7 kasus baru dengan total 225 pasien hingga Senin (18/5/2020) pukul 16.00 WIB.
Sehari sebelumnya, Minggu (17/5/2020), Pasien positif covi-19 berjumlah 118 orang.
"Mengkonfirmasi hingga pukul 16.00 WIB pasien positif berjumlah 225 orang bertambah 7 orang dari hari sebelumnya," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan, saat konfrensi pers, Senin (18/5/2020).
Penambahan juga terjadi pada pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Satu pasien tutup usia karena terpapar virus corona.
"Pasien meninggal dunia sebanyak 27 orang," tutur Whiko.
Sementara, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami penurunan pasien sebanyak 10 orang.
Untuk pasien sembuh masih sama dari hari sebelumnya.
"Pasien Dalam Pengawasan berjumlah 192 orang. Pasien yang sembuhn positif sebanyak 58 orang," tuturnya.
Whiko menegaskan bahwa Penambahan pasien terpapar virus corona masih terus terjadi di Sumut, untuk itu ia meminta agar masyarakat tetap patuh mengikuti protokol kesehatan.
"Saudara-saudara sekalian ini gambaran yang sangat tegas yang bisa kita lihat bahwa penambahan kasus baru masih terus terjadi.
Pembawa virus ini masih berada di tengah-tengah kita, inilah yang berkali-kali disebutkan sebagai orang tanpa gejala.
Sedangkan di dalam tubuhnya membawa virus, oleh karena itu mencuci tangan menggunakan sabun adalah cara yang paling bagus untuk kemudian memberikan kemungkinan cemaran dari orang tanpa gejala ini misalnya yang mengenai benda-benda di sekitarnya bisa terhindar," kata Whiko.
Dokter RS USU Meninggal
Dokter spesialis syaraf Rumah Sakit USU dr Irsan Lubis. SpS meninggal karena terinfeksi Covid-19, pada hari ini, Senin (18/5/2020).
Humas Kepala Kantor Humas, Promosi dan Protokoler USU Elvi Sumanti, menyebut bahwa dokter Irsan meninggal di Rumah Sakit Colombia Asia Medan.
"Yang meninggal Irsan lubis spesialis syaraf di.
Beliau merupakan dokter di rumah sakit USU.
Meninggal jam 12.55 WIB, ya benar karena Covid-19 di Rumah Sakit Colombia Asia," tuturnya dikutip dari pernyataan Direktur RS USU Bidang Pelayanan Media dan Keperawatan dr Ryad Ikhsan melalui Kepala Humas.
Ia menyebutkan bahwa dokter Irsan selain bertugas di RS USU, juga bertugas di rumah sakit lainnya.
"Sudah kurang lebih tiga minggu ini jarang berada di RS USU.
Diare dan bibir membiru jadi salah satu gejala virus corona (zahranhealthcare.com, Business Insider)
Kemudian beliau bertugas di rumah sakit lain juga," bebernya.
Elvi menyebutkan bahwa pihak Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit USU turut berduka cita atas kepergian dokter Irsan.
"Kami segenap civitas akademika usu turut berduka cita semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar menghadapi cobaan ini," ujarnya.
(mft/tri bun-medan.com)