Banyuwangi - Satu tenaga kerja asing (TKA) dari China mengamuk di Bandara Banyuwangi dan melakukan aksi bersembunyi di kolong bus pariwisata, saat akan dipulangkan ke tempat asalnya. Petugas kesulitan negosiasi, lantaran terkendala bahasa. Butuh waktu 6 jam untuk negosiasi dengan TKA yang ngambek itu.
Cui Changqing, TKA Asal China itu terus bersembunyi di kolong bus yang mengangkut ratusan TKA yang bekerja di Jember. Dia berteriak dan tak mau diterbangkan ke negara asalnya.
Akhirnya, dengan memanfaatkan teknologi google translate bahasa China, Kapolsek Rogojampi, Kompol Agung Setyo Budi berupaya mencoba merayu agar warga asing itu mau diajak keluar dari kolong.
"Mr'Cui mari keluar dari kolong bus, saya Polisi Indonesia. Kami akan melindungi anda," cerita Kapolsek Rogojampi Kompol Agung Setyo Budi saat negosiasi dengan TKA tersebut.
Agung mengaku perlu waktu 6 jam untuk meluluhkan hati TKA tersebut. Akhirnya Cui Changqing keluar dengan sendirinya dari kolong bus.
"Keluar sendiri. Karena memang sudah kelamaan juga dia di bawah bus," tambahnya.
Karena merasa kesakitan akibat luka saat tidur tanpa alas di kolong bus, TKA itu pun diberi pertolongan oleh petugas. Selanjutnya, dia pun mengenakan baju lengkap milik perusahaan semen PT Sinoma Engineering, Jember.
Sementara itu, Staf Imigrasi Kelas II Jember, Cabang Tanjungwangi Banyuwangi, Dimas Prasetyo mengatakan, pihaknya hanya mengawasi saja selama di sini. Menurutnya, Cui Changqing ini berdasarkan info terakhir akan dipulangkan ke Jember lagi.
"Dia ini masih menjadi tanggung jawab perusahaan, yang bersangkutan tidak ada masalah. Dokumennya lengkap, izin tinggalnya lengkap dan semuanya resmi. Visanya juga visa kerja," ucap Dimas ketika di Bandara Internasional Banyuwangi.
Sebagai informasi, TKA dari China tersebut bekerja di pabrik semen di Jember. Setidaknya ada 150 TKA yang dipulangkan ke negaranya. Namun, yang diberangkatkan hanya 146. Sisanya 3 TKA batal diberangkatkan karena dokumen tidak lengkap dan 1 ngambek. news.detik.com