Komedian Ari K Untung atau akrab disapa Ari Untung akhirnya buka suara soal kekejaman yang dilakukan warga lokal hingga aparat kepolisian terhadap umat muslim di India.
Ari Untung mengecam aksi kekerasan tersebut.
Terlebih, warga lokal dan Kepolisian India tega menyiksa bahkan membunuh umat muslim di India karena berbeda keyakinan.
Pernyataan keras tersebut diungkapkan Ari Untung lewat akun Instagramnya @arikuntung; pada Sabtu (29/2/2020).
Dalam postingannya berjudul 'MASIH HARUS SABAR?', Ari Untung menanyakan kesalahan yang diperbuat umat muslim di India.
Sehingga warga lokal dan aparat kepolisian tega menganiaya bahkan membunuh mereka.
Selain itu, Ari Untung menanyakan tentang hukum menganiaya dalam ajaran agama lain.
Sebab, ditegaskannya, kekerasan sangat tidak dibenarkan di dalam ajaran Islam ataupun ajaran agama lainnya.
"Apa salah saudara2 kami
pembunuhan penyiksaan pembantaian jika hidup sebagai muslim minoritas," tulis Ari Untung.
"Adakah ajaran kelembutan juga ada di kepercayaan kalian?," tanyanya.
Kekerasan tersebut diungkapkan Ari Untung di sejumlah belahan dunia, mulai dari Khasmir India, Rohingya Myanmar, Selandia Baru, Palestina dan Uighur China.
Perlakuan buruk terhadap umat muslim di sejumlah wilayah tersebut lantaran umat muslim merupakan minoritas.
Hal tersebut katanya berbanding terbalik dengan situasi di Indonesia.
Indonesia yang didominasi pemeluk agama Islam justru menghargai kepercayaan umat agama lain.
"India.. Jika berbeda denganmu apakah begitu caranya kalian hidup sebagai sesama manusia?," tanya Ari Untung.
"Taukah saudara2ku di negara minoritas
kami menyayangimu.Kami bangga kalian teguh dengan keyakinanmu walaupun nyawa taruhannya," jelasnya.
Terkait penganiayaan hingga pembunuhan umat muslim yang terjadi di India, Ari Untung mengaku kecewa dengan sikap sejumlah negara di dunia.
Negara itu menyebut kekerasan terhadap umat muslim di India bukanlah aksi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Bukan juga sebagai aksi terroris atas dasar agama dan bukan aksi pembunuhan.
Hal yang sangat disesali adalah pernyataan sejumlah negara di dunia.
Mereka katanya sepakat dan menyebut teroris melekat pada Islam.
"Satu2nya ajaran damai yg selalu difitnah
Tak pernah menjajah Dan selalu dijajah. Pola fitnah yg selalu sama dr masa Nabi," ungkap Ari Untung.
Ari Untung pun meminta kepada seluruh umat muslim untuk bersabar.
Ari membuktikan tentang kekuasaan Tuhan merujuk pada aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah China terhadap Umat Muslim Uighur.
Pemerintah China yang diketahui mengisolasi umat muslim Uighur justru kini tengah mendapatkan balasan.
Lewat wabah virus corona, China kini telah diisolasi dunia.
"Yang sabar Pertolongan Allah itu pasti .
Negara yang meng 'isolasi' saudara kami di Uighur Kini sedang 'diisolasi' dunia," tulis Ari Untung.
"India? Tunggu tanggal mainnya. 'Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya' (8: 30)," jelasnya.
Mengakhiri statusnya, Ari Untung mengungkapkan fakta mengejutkan soal stigma terorisme yang dikaitkan dengan umat muslim.
Padahal, jumlah teroris hanya sebanyak 0,1 persen dari total populasi umat muslim yang kini mencapai 1,9 miliar di dunia.
"Jumlah teroris yg 'dilabeli' 'islamic terorisme' oleh media hanya berjumlah 0.1% dr total populasi muslim dunia yg sekarang berjumlah 1,9M," tutupnya. wartakota.tribunnews.com
Ari Untung mengecam aksi kekerasan tersebut.
Terlebih, warga lokal dan Kepolisian India tega menyiksa bahkan membunuh umat muslim di India karena berbeda keyakinan.
Pernyataan keras tersebut diungkapkan Ari Untung lewat akun Instagramnya @arikuntung; pada Sabtu (29/2/2020).
Dalam postingannya berjudul 'MASIH HARUS SABAR?', Ari Untung menanyakan kesalahan yang diperbuat umat muslim di India.
Sehingga warga lokal dan aparat kepolisian tega menganiaya bahkan membunuh mereka.
Selain itu, Ari Untung menanyakan tentang hukum menganiaya dalam ajaran agama lain.
Sebab, ditegaskannya, kekerasan sangat tidak dibenarkan di dalam ajaran Islam ataupun ajaran agama lainnya.
"Apa salah saudara2 kami
pembunuhan penyiksaan pembantaian jika hidup sebagai muslim minoritas," tulis Ari Untung.
"Adakah ajaran kelembutan juga ada di kepercayaan kalian?," tanyanya.
Kekerasan tersebut diungkapkan Ari Untung di sejumlah belahan dunia, mulai dari Khasmir India, Rohingya Myanmar, Selandia Baru, Palestina dan Uighur China.
Perlakuan buruk terhadap umat muslim di sejumlah wilayah tersebut lantaran umat muslim merupakan minoritas.
Hal tersebut katanya berbanding terbalik dengan situasi di Indonesia.
Indonesia yang didominasi pemeluk agama Islam justru menghargai kepercayaan umat agama lain.
"India.. Jika berbeda denganmu apakah begitu caranya kalian hidup sebagai sesama manusia?," tanya Ari Untung.
"Taukah saudara2ku di negara minoritas
kami menyayangimu.Kami bangga kalian teguh dengan keyakinanmu walaupun nyawa taruhannya," jelasnya.
Terkait penganiayaan hingga pembunuhan umat muslim yang terjadi di India, Ari Untung mengaku kecewa dengan sikap sejumlah negara di dunia.
Negara itu menyebut kekerasan terhadap umat muslim di India bukanlah aksi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Bukan juga sebagai aksi terroris atas dasar agama dan bukan aksi pembunuhan.
Hal yang sangat disesali adalah pernyataan sejumlah negara di dunia.
Mereka katanya sepakat dan menyebut teroris melekat pada Islam.
"Satu2nya ajaran damai yg selalu difitnah
Tak pernah menjajah Dan selalu dijajah. Pola fitnah yg selalu sama dr masa Nabi," ungkap Ari Untung.
Ari Untung pun meminta kepada seluruh umat muslim untuk bersabar.
Ari membuktikan tentang kekuasaan Tuhan merujuk pada aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah China terhadap Umat Muslim Uighur.
Pemerintah China yang diketahui mengisolasi umat muslim Uighur justru kini tengah mendapatkan balasan.
Lewat wabah virus corona, China kini telah diisolasi dunia.
"Yang sabar Pertolongan Allah itu pasti .
Negara yang meng 'isolasi' saudara kami di Uighur Kini sedang 'diisolasi' dunia," tulis Ari Untung.
"India? Tunggu tanggal mainnya. 'Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya' (8: 30)," jelasnya.
Mengakhiri statusnya, Ari Untung mengungkapkan fakta mengejutkan soal stigma terorisme yang dikaitkan dengan umat muslim.
Padahal, jumlah teroris hanya sebanyak 0,1 persen dari total populasi umat muslim yang kini mencapai 1,9 miliar di dunia.
"Jumlah teroris yg 'dilabeli' 'islamic terorisme' oleh media hanya berjumlah 0.1% dr total populasi muslim dunia yg sekarang berjumlah 1,9M," tutupnya. wartakota.tribunnews.com