Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan turis China ke Indonesia mencapai 181.281 kunjungan selama Januari 2020. Angka ini bahkan tumbuh 17,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) dan tumbuh 1,46 persen dibandingkan Januari 2019 (year on year/yoy).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, kenaikan tersebut lantaran adanya perayaan Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh pada 25 Januari 2020. Pada hari tersebut, turis asal China biasanya memang mengunjungi Indonesia.
“Masih tumbuh 17,58 persen kalau kita lihat month to month. Faktornya pertama Imlek. Karena biasanya pola Imlek ini memang selalu naik kunjungannya,” ujar Yunita di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/3).
Meski demikian, kenaikan di Januari 2020-Januari 2019 yang sebesar 1,46 persen (yoy) itu sangat melambat. Ada dampak virus corona yang ikut menahan jumlah pertumbuhan. Padahal di Januari 2019-Januari 2018, kunjungan turis China ke Indonesia mampu tumbuh hingga 73,01 persen.
“Makanya perubahannya signifikan. Karena virus corona atau covid-19 itu kan terjadi di pekan keempat Januari 2020. Ini cukup terasa dampaknya,” kata dia.
Sayangnya, otoritas statistik tak bisa melihat data tersebut secara mingguan.
“Kalau untuk mingguan kami enggak bisa melihat seperti itu. Tapi meski di pekan terakhir, saya rasa pasti ada dampaknya di Januari 2020,” jelasnya.
Total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) selama Januari 2020 hanya 1,27 juta kunjungan. Angka ini menurun 7,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,37 juta kunjungan.
Jika dibandingkan dengan Januari 2019, jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia itu masih tumbuh 5,85 persen. Namun angka ini juga mengalami perlambatan jika dibandingkan pertumbuhan Januari 2019-Januari 2018 yang mampu tumbuh 9,5 persen.
Berdasarkan negara asalnya, jumlah kunjungan turis asing asal Malaysia masih mendominasi, sebanyak 206.532 kunjungan selama Januari 2020. Namun angka ini menurun 13,87 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) dan turun 10,60 persen dibandingkan Januari 2019 (yoy).
Selanjutnya, jumlah kunjungan turis asal Singapura ke Indonesia sebanyak 138.625 kunjungan, anjlok 33,12 persen (mtm), namun masih naik 8,14 persen (yoy). Begitu juga dengan turis Jepang yang hanya 33.881 kunjungan, turun 17,57 persen (mtm), namun masih naik 1,61 persen (yoy). kumparan.com
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, kenaikan tersebut lantaran adanya perayaan Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh pada 25 Januari 2020. Pada hari tersebut, turis asal China biasanya memang mengunjungi Indonesia.
“Masih tumbuh 17,58 persen kalau kita lihat month to month. Faktornya pertama Imlek. Karena biasanya pola Imlek ini memang selalu naik kunjungannya,” ujar Yunita di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/3).
Meski demikian, kenaikan di Januari 2020-Januari 2019 yang sebesar 1,46 persen (yoy) itu sangat melambat. Ada dampak virus corona yang ikut menahan jumlah pertumbuhan. Padahal di Januari 2019-Januari 2018, kunjungan turis China ke Indonesia mampu tumbuh hingga 73,01 persen.
“Makanya perubahannya signifikan. Karena virus corona atau covid-19 itu kan terjadi di pekan keempat Januari 2020. Ini cukup terasa dampaknya,” kata dia.
Sayangnya, otoritas statistik tak bisa melihat data tersebut secara mingguan.
“Kalau untuk mingguan kami enggak bisa melihat seperti itu. Tapi meski di pekan terakhir, saya rasa pasti ada dampaknya di Januari 2020,” jelasnya.
Total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) selama Januari 2020 hanya 1,27 juta kunjungan. Angka ini menurun 7,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,37 juta kunjungan.
Jika dibandingkan dengan Januari 2019, jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia itu masih tumbuh 5,85 persen. Namun angka ini juga mengalami perlambatan jika dibandingkan pertumbuhan Januari 2019-Januari 2018 yang mampu tumbuh 9,5 persen.
Berdasarkan negara asalnya, jumlah kunjungan turis asing asal Malaysia masih mendominasi, sebanyak 206.532 kunjungan selama Januari 2020. Namun angka ini menurun 13,87 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) dan turun 10,60 persen dibandingkan Januari 2019 (yoy).
Selanjutnya, jumlah kunjungan turis asal Singapura ke Indonesia sebanyak 138.625 kunjungan, anjlok 33,12 persen (mtm), namun masih naik 8,14 persen (yoy). Begitu juga dengan turis Jepang yang hanya 33.881 kunjungan, turun 17,57 persen (mtm), namun masih naik 1,61 persen (yoy). kumparan.com
