Jakarta - Konflik sektarian di India pecah setelah warga Hindu dan muslim terlibat bentrokan. FPI dan kawan-kawan mendoakan korban dari kaum muslimin.
Seruan tersebut tertuang dalam poster digital seperti dilihat Jumat (28/2/2020). Tiga organisasi yakni FPI, GNPF Ulama dan PA 212 menyerukan sholat gaib bagi para muslimin korban konflik di India.
"Sehubungan dengan terjadinya pembantaian terhadap muslimin di India, maka kami menyerukan kepada umat Islam Indonesia untuk melaksanakan qunut nazilah dan sholat ghoib," bunyi tulisan pada poster digital tersebut.
Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak membenarkan seruan itu.
"Sangat benar," kata Yusuf Martak.
Yusuf Martak menjelaskan latar belakang seruan tersebut. Yusuf Martak menyebut latar belakang seruan ini adalah kebersamaan nasib sesama umat Islam.
"Menjalin kebersamaan nasib sesama umat Islam dan prikemanusiaan di dunia. Tidak boleh ada kejahatan-kejahatan serupa di negara manapun dan terhadap umat agama apapun apalagi Umat Islam bagi kita penganut agama Islam," tutur Yusuf Martak.
Kerusuhan tersebut berawal pada Minggu (23/2) lalu dengan aksi-aksi protes terhadap UU kewarganegaraan yang dijuluki undang-undang 'anti-muslim', yang telah memicu protes nasional, khususnya kalangan muslim.
Namun aksi protes itu kemudian berubah menjadi kerusuhan antara warga muslim dan Hindu pada Senin (24/2) dan Selasa (25/2). Kerusuhan diperparah dengan adanya para perusuh yang bersenjatakan pedang, batu dan bahkan senjata api.
Kerusuhan di ibu kota India berpenduduk sekitar 20 juta jiwa itu meninggalkan jejak kehancuran setelah massa membakar kendaraan-kendaraan dan bangunan-bangunan. Otoritas di New Delhi telah mendatangkan tambahan polisi antihuru-hara dan paramiliter ke ibu kota India itu untuk bersiap jika kembali terjadi kerusuhan.
Aksi-aksi protes telah berlangsung di India sejak UU kewarganegaraan disahkan pada Desember 2019 lalu. Setidaknya 30 orang telah tewas dalam bentrokan antara para polisi dan demonstran, yang sebagian besar terjadi di negara bagian Uttar Pradesh, India utara. news.detik.com
Seruan tersebut tertuang dalam poster digital seperti dilihat Jumat (28/2/2020). Tiga organisasi yakni FPI, GNPF Ulama dan PA 212 menyerukan sholat gaib bagi para muslimin korban konflik di India.
"Sehubungan dengan terjadinya pembantaian terhadap muslimin di India, maka kami menyerukan kepada umat Islam Indonesia untuk melaksanakan qunut nazilah dan sholat ghoib," bunyi tulisan pada poster digital tersebut.
Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak membenarkan seruan itu.
"Sangat benar," kata Yusuf Martak.
Yusuf Martak menjelaskan latar belakang seruan tersebut. Yusuf Martak menyebut latar belakang seruan ini adalah kebersamaan nasib sesama umat Islam.
"Menjalin kebersamaan nasib sesama umat Islam dan prikemanusiaan di dunia. Tidak boleh ada kejahatan-kejahatan serupa di negara manapun dan terhadap umat agama apapun apalagi Umat Islam bagi kita penganut agama Islam," tutur Yusuf Martak.
Kerusuhan tersebut berawal pada Minggu (23/2) lalu dengan aksi-aksi protes terhadap UU kewarganegaraan yang dijuluki undang-undang 'anti-muslim', yang telah memicu protes nasional, khususnya kalangan muslim.
Namun aksi protes itu kemudian berubah menjadi kerusuhan antara warga muslim dan Hindu pada Senin (24/2) dan Selasa (25/2). Kerusuhan diperparah dengan adanya para perusuh yang bersenjatakan pedang, batu dan bahkan senjata api.
Kerusuhan di ibu kota India berpenduduk sekitar 20 juta jiwa itu meninggalkan jejak kehancuran setelah massa membakar kendaraan-kendaraan dan bangunan-bangunan. Otoritas di New Delhi telah mendatangkan tambahan polisi antihuru-hara dan paramiliter ke ibu kota India itu untuk bersiap jika kembali terjadi kerusuhan.
Aksi-aksi protes telah berlangsung di India sejak UU kewarganegaraan disahkan pada Desember 2019 lalu. Setidaknya 30 orang telah tewas dalam bentrokan antara para polisi dan demonstran, yang sebagian besar terjadi di negara bagian Uttar Pradesh, India utara. news.detik.com