Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merasa cemas dengan kondisi Indonesia belakangan ini. Dia khawatir Indonesia tidak menuju ke arah yang lebih baik dan malah menjadi negara gagal.
"Saya merasa terus terang saja isi hati saya kecemasan. Saya merasa cemas, saya merasa cemas apa yang sedang terjadi kepada negara kita dan mungkin akan terjadi kepada negara kita," kata Prabowo saat jadi pembicara dalam simposium di Amphiteather UKRI, Hambalang, Bogor, Kamis (26/9).
Kecemasan Prabowo berdasarkan sejumlah ciri-ciri negara gagal yang dipaparkan sejarawan Inggris Niall Ferguson dalam bukunya berjudul The Great Degeneration. Ancaman kepada sebuah negara menurut Niall dalam bukunya adalah inflasi, ledakan penduduk, pengangguran, kesenjangan penghasilan, korupsi dan radikalisme.
Semua ancaman itu dianggap Prabowo ada di Indonesia. Jika semua ancaman yang paparkan Niall Ferguson ada, kata Prabowo, maka besar kemungkinan akan terjadi kekacauan di negara tersebut.
"Huru-hara, revolusi dan perang saudara," kata Prabowo.
Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Amphiteather UKRI, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2019). Foto: Ricad Saka/kumparan
Namun, Prabowo meminta publik tidak salah mengartikan ungkapan kecemasannya. Kekhawatirannya disampaikan bukan untuk menghasut masyarakat.
"Saya tidak bermaksud punya niat. Nanti (dibilang) Prabowo ini menghasut atau sebagainya, maka saya buka forum terbuka, jangan ada lagi 01 02," sebut Prabowo.
Kecemasannya ini, diakui Prabowo sudah disampaikan ke pemerintah. Dia bahkan mengklaim ada solusi permasalahan Indonesia yang juga disampaikan.
Solusi yang disampaikan itu yakni strategi Prabowo untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dua digit. Yakni dengan cara membuka tanaman produktif di 14 juta hektare lahan di Indonesia. Hal itu bertujuan agar meniadakan anggaran sebesar 25 miliar dolar AS yang dikeluarkan pemerintah Indonesia setiap tahunnya dalam bentuk impor.
Lahan terbuka yang cocok dan dimiliki pemerintah Indonesia saat ini sebanyak 30 juta hektare. Lahan tersedia itu diharapkan ditanami tanaman yang bisa menghasilkan bio fuel. Dengan begitu, kata Prabowo, Indonesia tidak perlu lagi mengeluarkan 25 miliar dolar AS setiap tahunnya dan mampu membuka lapangan kerja sebanyak 28 juta orang.
"Saya persembahkan sekarang kepada kalian untuk mengkaji, untuk membahas, untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada. Kalau tidak valid, mari kita cari koreksinya. Hidup untuk mencari solusi. Nah sekarang pertanyaannya apakah akan dilaksanakan," ucap Prabowo.
Prabowo meyakini, jika strateginya ini dijalankan pemerintah, maka pertumbuhan Indonesia akan tembus dua digit, paling besar 15 persen. Bahkan, Prabowo mengaku, jika ia yang ditetapkan sebagai presiden terpilih pada Pilpres lalu, ia pasti akan menjalankan strategi ini.
"Jadi dari base skenario kita, kita bisa capai 15 persen pertumbuhan ekonomi kita, menengah 9 sampai dengan 11 persen. Dan paling rendah 7 persen. Saya percaya ini yang bisa mengangkat Indonesia keluar dari kemiskinan. Kalau saya yang ditetapkan sebagai pemenang, ini program yang akan saya laksanakan. Dan ini saya sudah berikan kepada pemerintah sekarang," tutup Prabowo.
Dalam acara itu turut hadir elite politik Partai Gerindra mulai dari Ahmad Muzani, Djoko Santoso, Maher Algadri, Fuad Bawazier. Tokoh luar yang turut hadir seperti Rocky Gerung, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso.
"Saya merasa terus terang saja isi hati saya kecemasan. Saya merasa cemas, saya merasa cemas apa yang sedang terjadi kepada negara kita dan mungkin akan terjadi kepada negara kita," kata Prabowo saat jadi pembicara dalam simposium di Amphiteather UKRI, Hambalang, Bogor, Kamis (26/9).
Kecemasan Prabowo berdasarkan sejumlah ciri-ciri negara gagal yang dipaparkan sejarawan Inggris Niall Ferguson dalam bukunya berjudul The Great Degeneration. Ancaman kepada sebuah negara menurut Niall dalam bukunya adalah inflasi, ledakan penduduk, pengangguran, kesenjangan penghasilan, korupsi dan radikalisme.
Semua ancaman itu dianggap Prabowo ada di Indonesia. Jika semua ancaman yang paparkan Niall Ferguson ada, kata Prabowo, maka besar kemungkinan akan terjadi kekacauan di negara tersebut.
"Huru-hara, revolusi dan perang saudara," kata Prabowo.
Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Amphiteather UKRI, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2019). Foto: Ricad Saka/kumparan
Namun, Prabowo meminta publik tidak salah mengartikan ungkapan kecemasannya. Kekhawatirannya disampaikan bukan untuk menghasut masyarakat.
"Saya tidak bermaksud punya niat. Nanti (dibilang) Prabowo ini menghasut atau sebagainya, maka saya buka forum terbuka, jangan ada lagi 01 02," sebut Prabowo.
Kecemasannya ini, diakui Prabowo sudah disampaikan ke pemerintah. Dia bahkan mengklaim ada solusi permasalahan Indonesia yang juga disampaikan.
Solusi yang disampaikan itu yakni strategi Prabowo untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dua digit. Yakni dengan cara membuka tanaman produktif di 14 juta hektare lahan di Indonesia. Hal itu bertujuan agar meniadakan anggaran sebesar 25 miliar dolar AS yang dikeluarkan pemerintah Indonesia setiap tahunnya dalam bentuk impor.
Lahan terbuka yang cocok dan dimiliki pemerintah Indonesia saat ini sebanyak 30 juta hektare. Lahan tersedia itu diharapkan ditanami tanaman yang bisa menghasilkan bio fuel. Dengan begitu, kata Prabowo, Indonesia tidak perlu lagi mengeluarkan 25 miliar dolar AS setiap tahunnya dan mampu membuka lapangan kerja sebanyak 28 juta orang.
"Saya persembahkan sekarang kepada kalian untuk mengkaji, untuk membahas, untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada. Kalau tidak valid, mari kita cari koreksinya. Hidup untuk mencari solusi. Nah sekarang pertanyaannya apakah akan dilaksanakan," ucap Prabowo.
Prabowo meyakini, jika strateginya ini dijalankan pemerintah, maka pertumbuhan Indonesia akan tembus dua digit, paling besar 15 persen. Bahkan, Prabowo mengaku, jika ia yang ditetapkan sebagai presiden terpilih pada Pilpres lalu, ia pasti akan menjalankan strategi ini.
"Jadi dari base skenario kita, kita bisa capai 15 persen pertumbuhan ekonomi kita, menengah 9 sampai dengan 11 persen. Dan paling rendah 7 persen. Saya percaya ini yang bisa mengangkat Indonesia keluar dari kemiskinan. Kalau saya yang ditetapkan sebagai pemenang, ini program yang akan saya laksanakan. Dan ini saya sudah berikan kepada pemerintah sekarang," tutup Prabowo.
Dalam acara itu turut hadir elite politik Partai Gerindra mulai dari Ahmad Muzani, Djoko Santoso, Maher Algadri, Fuad Bawazier. Tokoh luar yang turut hadir seperti Rocky Gerung, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso.