Tak bisa dipungkiri pasca gelaran Pilpres 2019, para pendukung petahana tak sedikit mulai mengkritisi kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo.
Menurut analis politik dan demokrasi Universitas Islam Indonesia, Geradi Yudhistira, fenomena tersebut terjadi karena saat ini pengelolaan negara terkesan dikuasi sekelompok kecil yang berada di lingkaran presiden.
"Sebenarnya ini (kekecewaan pendukung) ujung-ujungnya (karena) oligarki politik. Bahwa politik ini digerakkan oleh sekelompok kecil yang mana itu berada di sekeliling Jokowi," ucap Geradi Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/9).
Contoh praktik oligarki yang dimaksud di antaranya berkaitan dengan revisi UU KPK, RKUHP dan soal penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Itu kelihatan semua. UU KPK itu kepentingan siapa? Kita tau, pasal penghinaan presiden di RKUHP misalnya, itu kemudian beberapa kali revisi. Ini kan luar biasa sekali, tiap tahun kejadian terus enggak ada solusinya," paparnya.
Kekecewaan pendukung makin memuncak tatkala sikap presiden justru seakan tak kuasa melawan kekuatan orang-orang di lingkarannya tersebut.
"Itu masalahnya. Kita tau lah beberapa petinggi-petinggi itu juga kan megang bisnis kehutanan, nah itu kan enggak mungkin ditindak, paling cuma memadamkan api saja, tapi tahun depan berulang lagi," tegasnya.
Dengan demikian, dengan persoalan bangsa yang terjadi saat ini mulai menyadarkan para pendukung Jokowi bahwa selama ini sosok yang dikagumi ternyata dikelilingi oleh para oligarki politik.
"Jadi saya kira masyarakat ini memang sudah akumulatif bahwa mereka (pendukung) sedikit tersadarkan memang negeri ini ya dikendarai oleh para oligarki itu tadi," pungkasnya. politik.rmol.id
Menurut analis politik dan demokrasi Universitas Islam Indonesia, Geradi Yudhistira, fenomena tersebut terjadi karena saat ini pengelolaan negara terkesan dikuasi sekelompok kecil yang berada di lingkaran presiden.
"Sebenarnya ini (kekecewaan pendukung) ujung-ujungnya (karena) oligarki politik. Bahwa politik ini digerakkan oleh sekelompok kecil yang mana itu berada di sekeliling Jokowi," ucap Geradi Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/9).
Contoh praktik oligarki yang dimaksud di antaranya berkaitan dengan revisi UU KPK, RKUHP dan soal penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Itu kelihatan semua. UU KPK itu kepentingan siapa? Kita tau, pasal penghinaan presiden di RKUHP misalnya, itu kemudian beberapa kali revisi. Ini kan luar biasa sekali, tiap tahun kejadian terus enggak ada solusinya," paparnya.
Kekecewaan pendukung makin memuncak tatkala sikap presiden justru seakan tak kuasa melawan kekuatan orang-orang di lingkarannya tersebut.
"Itu masalahnya. Kita tau lah beberapa petinggi-petinggi itu juga kan megang bisnis kehutanan, nah itu kan enggak mungkin ditindak, paling cuma memadamkan api saja, tapi tahun depan berulang lagi," tegasnya.
Dengan demikian, dengan persoalan bangsa yang terjadi saat ini mulai menyadarkan para pendukung Jokowi bahwa selama ini sosok yang dikagumi ternyata dikelilingi oleh para oligarki politik.
"Jadi saya kira masyarakat ini memang sudah akumulatif bahwa mereka (pendukung) sedikit tersadarkan memang negeri ini ya dikendarai oleh para oligarki itu tadi," pungkasnya. politik.rmol.id