SUKOHARJO -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ditawari gelar akademis kehormatan, doktor honoris causa, Dr (HC) dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (26/10).
Mantan Walikota Solo yang akrab dipanggil Jokowi ini, justru merendah. ''Berat. Karena saya ini orang bodoh. Saya tidak layak menyandang gelar doktor (honoris causa),'' jawabnya.
Wacana memberikan Jokowi gelar doktor kehormatan itu disampaikan usai menyampaikan orasi ilmiah Milad ke -55 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Sebelumnya, gelar tersebut baru saja diterima Pemimpin Redaksi (Pemred) TVOne, Karni Illyas.
Toh, jikalaupun UMS akan memberi gelar Dr HC, Jokowi menyatakan masih pikir-pikir terlebih dahulu. Wartawan mempertanyakan hal ini, setelah mendengar pernyataan Rektor UMS, Prof Dr Bambang Setiaji.
Bambang saat tampil membuka acara orasi ilmiah di Gedung Al Djazman Al Kindi UMS dengan pembicara tunggal Jokowi, menyatakan, ''Senat Akademik UMS untuk mempertimbangkan memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Jokowi''.
Menurut Bambang, melihat kiprahnya selama ini, Jokowi layak mendapat gelar kehormatan. Jokowi sudah membuktikan, ditengah keterbatasan, negara masih bisa hadir pada saat rakyat itu sakit, atau tidak bisa menyekolahkan si kecil.
Bambang menjelaskan, negara harus hadir pada saat rakyat memerlukan. Seperti, saat konflik, terintimidasi, tertimpa bencana, kerusakan lingkungan, terjadi penjarahan dan pengkaplingan yang semena-mena. Dan, masalah-masalah yang lain. ''Kehadiran pemimpin yang terkontaminasi yang diharapkan bisa memikul amanah,'' katanya.
Atas kiprahnya itu, kata Bambang, Senat Akademik UMS pada tempatnya untuk mempertimbangkan memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Jokowi. .republika.co.id
Mantan Walikota Solo yang akrab dipanggil Jokowi ini, justru merendah. ''Berat. Karena saya ini orang bodoh. Saya tidak layak menyandang gelar doktor (honoris causa),'' jawabnya.
Wacana memberikan Jokowi gelar doktor kehormatan itu disampaikan usai menyampaikan orasi ilmiah Milad ke -55 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Sebelumnya, gelar tersebut baru saja diterima Pemimpin Redaksi (Pemred) TVOne, Karni Illyas.
Toh, jikalaupun UMS akan memberi gelar Dr HC, Jokowi menyatakan masih pikir-pikir terlebih dahulu. Wartawan mempertanyakan hal ini, setelah mendengar pernyataan Rektor UMS, Prof Dr Bambang Setiaji.
Bambang saat tampil membuka acara orasi ilmiah di Gedung Al Djazman Al Kindi UMS dengan pembicara tunggal Jokowi, menyatakan, ''Senat Akademik UMS untuk mempertimbangkan memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Jokowi''.
Menurut Bambang, melihat kiprahnya selama ini, Jokowi layak mendapat gelar kehormatan. Jokowi sudah membuktikan, ditengah keterbatasan, negara masih bisa hadir pada saat rakyat itu sakit, atau tidak bisa menyekolahkan si kecil.
Bambang menjelaskan, negara harus hadir pada saat rakyat memerlukan. Seperti, saat konflik, terintimidasi, tertimpa bencana, kerusakan lingkungan, terjadi penjarahan dan pengkaplingan yang semena-mena. Dan, masalah-masalah yang lain. ''Kehadiran pemimpin yang terkontaminasi yang diharapkan bisa memikul amanah,'' katanya.
Atas kiprahnya itu, kata Bambang, Senat Akademik UMS pada tempatnya untuk mempertimbangkan memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Jokowi. .republika.co.id