Perombakan Kabinet Indonesia Maju diprediksi segera dilakukan Presiden Joko Widodo. Ini lantaran laju pertumbuhan ekonomi yang secara mantap terus merosot.
Begitu tegas pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (23/2).
Menurut Dedi, perombakan kabinet Presiden Joko Widodo diprediksi akan terjadi lantaran para pembantunya di Kabinet tak mampu menggerakkan perekonomian negara menjadi lebih baik.
"Reshuffle mungkin saja terjadi di saat ekonomi negara tidak beranjak, ini bisa ditafsirkan sebagai gagalnya kabinet menggerakkan persentase kenaikan ekonomi nasional," ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) laju ekonomi Indonesia di tahun 2019 hanya tumbuh sebesar 5,02 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian di 2018 yang sebesar 5,17 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan target Presiden Joko Widodo di awal periode, maka capaian tersebut jauh dari angka 7 persen yang dipatok.[rmol]
Begitu tegas pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (23/2).
Menurut Dedi, perombakan kabinet Presiden Joko Widodo diprediksi akan terjadi lantaran para pembantunya di Kabinet tak mampu menggerakkan perekonomian negara menjadi lebih baik.
"Reshuffle mungkin saja terjadi di saat ekonomi negara tidak beranjak, ini bisa ditafsirkan sebagai gagalnya kabinet menggerakkan persentase kenaikan ekonomi nasional," ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) laju ekonomi Indonesia di tahun 2019 hanya tumbuh sebesar 5,02 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian di 2018 yang sebesar 5,17 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan target Presiden Joko Widodo di awal periode, maka capaian tersebut jauh dari angka 7 persen yang dipatok.[rmol]